Saturday, May 26, 2012

Pengaruh Perubahan Sosial terhadap Pembangunan di Indonesia


Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kita tidak asing lagi dengan berbagai macam bentuk perubahan sosial di masyarakat, khususnya di Indonesia. Terdapat banyak sebab dan akibat yang terkait dengan perubahan sosial. Apa itu perubahan sosial dan seberapa besar pengaruhnya terhadap bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan dikaji dalam makalah ini. Berbagai bentuk konflik dan kontroversi yang mengiringi proses perubahan sosial terlihat belakangan ini yaitu tentang perubahan cara pandang yang mendasari adanya perubahan sosial di Indonesia. Bagaimana ketahanan bangsa akan dampak negatif yang kemungkinan timbul akibat perubahan sosial? Apakah kita tidak merasa tertantang akan dinamika sosial yang ada di Indonesia.
Perubahan sosial dianalogikan sebagai proses seleksi alam seperti yang Charles Darwin ungkapkan, bahwa yang tidak mampu mengikuti persaingan alam akan kalah. Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan sosial sebagai bentuk proses penyesuaian dan adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang kemungkinan sangat mendasar dalam tatanan sosial masyarakat. Proses perubahan sosial di Indonesia dapat dilihat dari perubahan tatanan sistem sosial masyarakat, nilai-nilai dan pola perilaku yang tercermin dari adanya pengaruh modernisasi dan globalisasi. Indonesia saat ini, sedang dalam proses menata bangsa menjadi lebih baik.
”Dinamika bangsa Indonesia beberapa tahun terakhir ini berlangsung dengan sangat cepat. Dimulai dari sebelum masuknya era reformasi atau di penghujung orde baru, riak itu terasa deras. Pasca jatuhnya kekuasaan orde baru, berbagai peristiwa sosial berlangsung silih berganti dengan sangat cepat. Pucuk pimpinan di tingkat nasional pun sebelum Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, tidak pernah ada yang mencapai waktu maksimal dua periode. Bahkan Gus Dur dihentikan di tengah jalan. Di tingkat daerah, seiring otonomi daerah, dinamika yang kencang juga terjadi secara sporadic di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Isu-isu nasional seolah-olah sedang berlomba-lomba dengan isu-isu lokal yang seakan tak mau kalah meriahnya.” Ramli, mantan walikota Medan dalam Waspada, 19 Februari 2011 menyatakan pendapatnya tentang perubahan sosial di Indonesia.
B.  Rumusan Masalah
Dalam perencanaan wilayah dan kota, perubahan sosial membawa pengaruh yang signifikan yaitu dapat mempercepat pembangunan atau bahkan dapat menghambat pembangunan negara Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan decision agar pembangunan dapat lebih teratah dan tujuan pembangunan dapat tercapai.
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1.    Terdefinisikannya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia.
2.    Teridentifikasinya faktor yang mempengaruhi adanya perubahan sosial.
3.    Teridentifikasikannya dampak perubahan sosial di Indonesia terhadap pembangunan di Indonesia.
Pembahasan
A.  Pengertian Perubahan Sosial
William F. Ogburn menyatakan bahwa perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang materiil maupun yang immaterial, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap kebudayaan immaterial. Sedangkan menurut Mac Iver lebih senang membedakan antara utilitarian elements dan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan primer dan sekunder manusia. Utilitarian elements merupakan utilitas atau kata lainnya merukan sistem atau alat bantu  dimana secara tidak barang tersebut secara langsung memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan cultural elements merupakan ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup, pola dan tingkah laku, cara berpikir, agama, seni, rekreasi, dan hiburan. Selo Soemardjan menjelaskan bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur masyarakat dan berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan sikap perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam masyarakat bukan produk tetapi merupakan sebuah proses. Proses yang dapat dianalogikan dianalogikan seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam seperti yang dikemukakan Charles Darwin. Mengapa? Karena manusia yang merupakan agen dalam perubahan sosial  merupakan makhluk hidup yang mempunyai cipta, rasa dan karsa. Ketiga hal tersebut yang menjadikan manusia mau berpikir dan melakukan tindakan terhadap apa yang tidak disukai seperti menghindar atau mengubah  sistem yang ada dengan kemampuannya. Perubahan sosial disebut sebagai proses maka kecenderungan akan terlihat, yang merupakan proses jangka panjang dalam sistem sosial masyarakatnya.
Dalam pembangunan di Indonesia, perubahan sosial berkaitan dengan sistem sosial masyarakat. Penduduk dianggap sebagai salah satu agen dalam pembangunan di Indonesia dan turut memberikan andil dalam praktek pembangunan. Penduduk Indonesia yang bhineka merupakan suatu  dinamika sosial dan menjadi salah satu bahasan dalam  perubahan sosial. Hal ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan berdampak pada kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembangunan di Indonesia.
B. Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan-perubahan sosial  terjadi karena rasa tidak puas terhadap norma-norma dan lembaga-lembaga yang dianggap tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup yang baru, sehingga masyarakat menuntut adanya perubahan. Di Indonesia sendiri, sudah muncul fenomena perubahan sosial masyarakatnya. Masyarakat yang tidak puas terhadap pemerintahan akan serta merta melakukan gerakan demonstrasi yang dianggap sebagai sarana penyaluran aspirasi masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, secara umum timbulnya perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor endogen dan eksogen.
1)   Faktor-Faktor Endogen / Internal Factor
                  Faktor-Faktor Endogen / Internal Factor adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Menurut David Mc. Clellad faktor ini didorong oleh need for achievment (motivasi berprestasi) dari individu-individu dalam masyarakat itu. Apabila setiap individu memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik, kelompok tersebut secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum faktor-faktor dalam yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah:
a)   Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan sosial yang terjadi. Hal ini terkait dengan struktur dan budaya masyarakat yang berjumlah banyak akan lebih komplek. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Sedangkan untuk perubahan sosial yang disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisisan kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan sosial pada pola aktivitas manusia. Contohnya saja, di Pulau Jawa sudah banyak lahan pertanian berubah menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Proses ini bisa juga disebut sebagai proses urbanisasi dimana terjadi proses transisi dari rural ke urban yang ditandai dengan perubahan sistem ekonomi dan sosial budaya (khususnya pada sistem mata pencaharian yang mulanya di sektor pertanian menjadi sektor non-pertanian).
b)   Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial dalam masyarakat. Penemuan-penemuan baru dapat dibedakan menjadi discovery dan invention. Discovery merupakan penemuan unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan invention merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Discovery maupun invention biasanya terjadi di bidang teknologi. Pertemuan Asian Regional Conference of the Global Information Infrastructure Commission (GIIC) di Manila pada bulan Juli 2000 menghasilkan rencana untuk membangun jaringan komunikasi, menyediakan perangkat pengakses informasi dari internet untuk masyarakat, menyusun framework penggunaan teknologi khususnya informatika, membangun jaringan online-pemerintah, serta mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan daya saing Asia. Masyarakat Indonesia memperoleh dampak dari perkembangan teknologi. Banyak gadget yang canggih tercipta. Sudah mulai banyak masyarakat Indonesia yang tidak mau dicap minim penguasaan teknologi, sehingga upaya konsumtif dalam konsumsi gadget-gadget baru mulai dianggap wajar bahkan menjadi trend tersendiri. Siapa yang mempunyai gadget yang canggih dianggap mampu mencirikan status sosial seseorang. Hal ini sudah menunjukkan adanya perubahan sosial yang terjadi pada pola perilaku masyarakat Indonesia. Peran penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam masyarakat.
c)   Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial. Pertentangan-pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan antarindividu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik antargenerasi. Konflik dalam masyarakat dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah. Di Indonesia, konflik banyak terjadi di bagian Indonesia timur. Di ibukota negara sendiri sering terjadi konflik, misalnya tawuran antar pelajar SMA yang hanya dipicu masalah sepele dan merupakan bentuk penyimpangan tingkah laku dan menjadi ciri dalam perubahan sosial masyarakat Indonesia yang cinta damai menjadi manusia yang tidak cinta kedamaian.
d) Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang  terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan ini terjadi secara cepat khususnya pada tata penyelenggaraan lembaga masyarakatnya. Revolusi pernah terjadi di Indonesia, yaitu penggulingan masa orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto oleh para mahasiswa yang menuntut perubahan. Pemerintahan Presiden Soeharto dianggap diktator dan mutlak karena menjabat dalam beberapa periode. Kebebasan berbicara pada masa pemerintahan Presiden Soeharto pun dibatasi. Penggulingan masa pemerintahan pada masa orde baru diganti menjadi masa reformasi. Pada tahun 1998, resmi presiden Soeharto mengundurkan diri. Proses ini bertujuan untuk menjadikan pemerintahan lebih baik lagi. Meskipun sudah ada perubahan masa dari orde baru ke masa reformasi tetapi tetap saja proses menuju Indonesia yang adil, makmur sejahtera tidak berhenti begitu saja. Oleh karena itu, terdapat perubahan-perubahan yang nyata menuju ke arah Indonesia yang lebih baik seperti amandemen Undang-Undang Dasar RI 1945, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan kebebasan pers dijamin dalam undang-undang.
2) Faktor-Faktor Eksogen / External Factor
                 Faktor-Faktor Eksogen / External Factor adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut antara lain:
a) Kondisi Alam yang Berubah
           Kondisi alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya unsur baru dalam sistem masyarakat tempat baru. Sehingga perlu adanya proses adaptasi atas lingkungan yang baru.
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan terhadap bencana. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui jalur patahan, rangkaian jalur gunung berapi dan dengan topografi serta morfologi yang beragam. Bencana alam akan membawa dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat.
b) Peperangan
      Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara. Bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
c) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
           Interaksi antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi, maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini akan mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan perubahan.
C.  Perubahan Sosial di Indonesia
Perubahan sosial di Indonesia antara lain perubahan pola perilaku. Hal ini disebabkan karena globalisasi dan modernisasi. Modernisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses pergeseran sikap dan mentalitas warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan tuntutan hidup masa kini,  sedangkan globalisasi menurut Selo Soemardjan adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama. Perubahan sosial masyarakat Indonesia ditandai dengan munculnya sifat egoisme. Perubahan corak kehidupan (dari masyarakat rural yang bersifat kekeluargaan ke masyarakat urban yang berciri individualistik). Dengan tuntutan pembangunan yang diarahkan ke pembangunan partisipatif, masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Sehingga pola perilaku masyarakat sekarang yang individualis bukan menjadi hambatan pada pembangunan karena pembangunan di Indonesia diarahkan untuk hajat hidup masyarakat, sehingga perubahan sosial yang terjadi diharapkan mampu menjadi stimulan ke arah yang lebih baik.
Perencanaan pembangunan di Indonesia diarahkan ke perencanaan yang partisipatif. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa apabila masyarakat ikut berperan dalam pembangunan maka kecilkemungkinan terjadinya penyimpangan kebijakan pembangunan dari pemerintah dengan pembangunan kecil yang dibuat oleh masyarakat.
Perubahan sosial di Indonesia seperti perubahan cara pandang, pola pikir dan tingkah laku yang notabene berawal dari kekeluargaan berubah ke arah individualistic diharapkan bukan hambatan yang mendasar. Perubahan sikap individual sebenarnya dapat memicu seseorang untuk menjadi manusia yang lebih pandai dalam menyikapi tuntutan kehidupan pada masa globalisasi dan modernisasi yang terjadi belakangan ini. Karena perubahan sosial membentuk pola pikir yang lebih ilmiah dan rasional sehingga sumberdaya manusianya menjadi lebih berkualitas dan membentuk tenaga ahli dan professional dalam pembangunan. Seperti dikutip dalam Wertheim (1999:257) bahwa periode perubahan sosial yang bergejolak dan keras yang dilewati bangsa Indonesia mendorong kemajuan sosial, meskipun ada tekanan politik dan ekonomi. Tidak ada kekuatan di bumi ini yang dapat menolak kecenderungan perkembangan sosial.
Kemanjuan ilmu, teknologi dan perkembangan zaman yang tidak dapat ditolak seharusnya menjadi dasar dalam pembangunan. Informasi yang beredar tentang pembangunan yang berhasil di negara lain mampu dijadikan sebagai tolok ukur dalam pembangunan di Indonesia. Media sosial di Indonesia, yang dinilai sangat dinamis dan bakal terus berkembang sehingga menjadi salah satu penggerak perubahan sosial di Indonesia. Pemerintah pun sudah mulai berupaya untuk menuju pembangunan Indonesia yang maksimal. Terbukti dari upaya reshuffle kabinet  Indonesia Bersatu jilid II yang dikukuhkan tanggal 19 Oktober 2011 dimaksudkan pemerintah untuk mencapai negara Indonesia yang lebih baik. Memang tidak dapat dipungkiri, perubahan pasti akan banyak yang kurang mendukung, tetapi perlu dikaji kembali bahwa perubahan tidak akan bisa dipungkiri karena dengan perubahan akan diketahui adanya perbedaan mendasar sehingga upaya pembangunan untuk mencapai tujuan nasional yang tercantum dalam Preambule UUD 1945. Mari kita telaah bahwa perubahan sosial seharusnya bukan menjadi hambatan dalam pembangunan, tetapi sebagai katalisator dalam mewujudkan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Penutup
A.  Kesimpulan
Perubahan sosial di Indonesia ditandai dengan adanya perubahan pola perilaku masyarakatnya, perubahan sosial tidak dapat dihindari karena merupakan suatu proses yang sudah ada sejak lama. Pada kenyataannya, perubahan sosial tidak hanya membawa dampak negatif tetapi juga membawa dampak positif. Perubahan sosial dapat dianalogikan sebagai proses adaptasi terhadap dinamika sosial yang ada di lingkungan karena proses adaptasi merupakan proses penyesuaian diri ke arah yang lebih baik. Selama arah perubahan sosial belum menunjukkan proses yang lebih baik maka perubahan akan selalu mencari jalan dan celah untuk menuju ke arah yang lebih baik.
Dinamika perubahan sosial di Indonesia tidak dapat dihindarkan dalam proses pembangunan. Pembangunan dimaksudkan untuk Indonesia yang lebih baik berkaitan dengan perubahan sosial. Perubahan sosial terjadi pada masyarakat yang merupakan agen dalam pembangunan membawa pengaruh bagi kelancaran pembangunan karena pembangunan Indonesia yang mengarah ke pembangunan partisipatif.
B.  Saran
Adanya perubahan sosial sebagai proses dalam pembangunan di Indonesia, diharapkan semua kalangan baik masyarakat maupun pemerintah menjalin kerjasama agar proses pelaksanaan pembangunan dapat tewujud dan tujuan nasional dapat tercapai. Pada dasarnya, pembangunan diarahkan ke kondisi better dan untuk hajat hidup masyarakat banyak. Oleh karena itu, setiap partisis masyarakat tidak boleh mempunyai sikap yang kontra terhadap pembangunan. Proses perubahan sosial melalui modernisasi dan globalisasi sebaiknya diambil dampak positifnya karena dampak positif seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan  teknologi  dan tentunya mendukung pembangunan di Indonesia.

Daftar Pustaka
Becca, Bernadetta. 2011. “Perubahan Sosial” dalam http://www.kompasiana.com/  diakses tanggal 25 Oktober 2011
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ramli. 2011. “Indonesia dalam  Perubahan Sosial” dalam Waspada Online. Sabtu, 19 Februari 2011 diakses tanggal 25 Oktober 2011
Wertheim, W.F. 1999. Masyarakat Indonesia dalam Transisi, Kajian Perubahan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yanuar, Nugroho.2000. “Globalisasi, Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial” dalam Jurnal Wacana Elsppat. http://www.elsppat.or.id/ diakses tanggal 25 Oktober 2011
http://www.scribd.com/.. Perubahan Sosial Budaya dalam Masyarakat.

5 comments:

  1. Terima Kasih banyak ya cantik buat Makalahnya ...
    Sekarang tugas remed 200lembar gw selesai deh...
    Alhamdulillah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. NGENTOT LU ANJING JILAT KONTOL GUAA LU ANJING

      Delete
  2. lu ngentot, gw gak peduli kalo lu berjasa udh ngepost artikel ini. anjeng,bodoh,idiot,dungu!fucck

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo mau ngomong dipikir2 dlu anjing,,,lu gk ngargain usaha org lain untuk berbagi materi....lu gua tanya lu berbagi apa untuk org2? Berbagi2 kata2 kasar? Dasar orang tak berfaedah luh untuk orang banyak...

      Delete
  3. Artikel yang bermanfaat untuk para pencari materi

    ReplyDelete