Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Dewasa ini, kita tidak asing lagi
dengan berbagai macam bentuk perubahan sosial di masyarakat, khususnya di
Indonesia. Terdapat banyak sebab dan akibat yang terkait dengan perubahan
sosial. Apa itu perubahan sosial dan seberapa besar pengaruhnya terhadap bangsa
Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia akan dikaji dalam makalah ini.
Berbagai bentuk konflik dan kontroversi yang mengiringi proses perubahan sosial
terlihat belakangan ini yaitu tentang perubahan cara pandang yang mendasari
adanya perubahan sosial di Indonesia. Bagaimana ketahanan bangsa akan dampak
negatif yang kemungkinan timbul akibat perubahan sosial? Apakah kita tidak
merasa tertantang akan dinamika sosial yang ada di Indonesia.
Perubahan sosial dianalogikan sebagai
proses seleksi alam seperti yang Charles Darwin ungkapkan, bahwa yang tidak
mampu mengikuti persaingan alam akan kalah. Sehingga tidak dapat dipungkiri
bahwa perubahan sosial sebagai bentuk proses penyesuaian dan adaptasi terhadap
perubahan-perubahan yang kemungkinan sangat mendasar dalam tatanan sosial
masyarakat. Proses perubahan sosial di Indonesia dapat dilihat dari perubahan
tatanan sistem sosial masyarakat, nilai-nilai dan pola perilaku yang tercermin
dari adanya pengaruh modernisasi dan globalisasi. Indonesia saat ini, sedang
dalam proses menata bangsa menjadi lebih baik.
”Dinamika bangsa Indonesia beberapa
tahun terakhir ini berlangsung dengan sangat cepat. Dimulai dari sebelum
masuknya era reformasi atau di penghujung orde baru, riak itu terasa deras.
Pasca jatuhnya kekuasaan orde baru, berbagai peristiwa sosial berlangsung silih
berganti dengan sangat cepat. Pucuk pimpinan di tingkat nasional pun sebelum
Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, tidak pernah ada yang mencapai waktu
maksimal dua periode. Bahkan Gus Dur dihentikan di tengah jalan. Di tingkat
daerah, seiring otonomi daerah, dinamika yang kencang juga terjadi secara sporadic di berbagai daerah di seluruh
Indonesia. Isu-isu nasional seolah-olah sedang berlomba-lomba dengan isu-isu
lokal yang seakan tak mau kalah meriahnya.” Ramli, mantan walikota Medan dalam
Waspada, 19 Februari 2011 menyatakan pendapatnya tentang perubahan sosial di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dalam perencanaan wilayah dan kota,
perubahan sosial membawa pengaruh yang signifikan yaitu dapat mempercepat
pembangunan atau bahkan dapat menghambat pembangunan negara Indonesia. Oleh
karena itu, diperlukan decision agar pembangunan
dapat lebih teratah dan tujuan pembangunan dapat tercapai.
C.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah
1.
Terdefinisikannya
perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia.
2.
Teridentifikasinya
faktor yang mempengaruhi adanya perubahan sosial.
3.
Teridentifikasikannya
dampak perubahan sosial di Indonesia terhadap pembangunan di Indonesia.
Pembahasan
A. Pengertian Perubahan Sosial
William F. Ogburn menyatakan bahwa
perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang materiil maupun
yang immaterial, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur
kebudayaan materiil terhadap kebudayaan immaterial. Sedangkan menurut Mac Iver
lebih senang membedakan antara utilitarian
elements dan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan primer dan
sekunder manusia. Utilitarian elements merupakan utilitas atau kata lainnya
merukan sistem atau alat bantu dimana
secara tidak barang tersebut secara langsung memenuhi kebutuhan manusia.
Sedangkan cultural elements merupakan
ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup, pola dan tingkah laku,
cara berpikir, agama, seni, rekreasi, dan hiburan. Selo Soemardjan menjelaskan
bahwa perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi istem sosialnya,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial yang terjadi pada
masyarakat mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur masyarakat dan
berdampak pada berubahnya sistem sosial masyarakat seperti nilai, norma dan
sikap perilaku, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatannya. Perubahan ini
terjadi di masyarakat pada waktu tertentu. Perubahan sosial dalam masyarakat
bukan produk tetapi merupakan sebuah proses. Proses yang dapat dianalogikan
dianalogikan seperti proses adaptasi makhluk hidup terhadap seleksi alam
seperti yang dikemukakan Charles Darwin. Mengapa? Karena manusia yang merupakan
agen dalam perubahan sosial merupakan makhluk
hidup yang mempunyai cipta, rasa dan karsa. Ketiga hal tersebut yang menjadikan
manusia mau berpikir dan melakukan tindakan terhadap apa yang tidak disukai
seperti menghindar atau mengubah sistem
yang ada dengan kemampuannya. Perubahan sosial disebut sebagai proses maka
kecenderungan akan terlihat, yang merupakan proses jangka panjang dalam sistem
sosial masyarakatnya.
Dalam pembangunan di Indonesia,
perubahan sosial berkaitan dengan sistem sosial masyarakat. Penduduk dianggap
sebagai salah satu agen dalam pembangunan di Indonesia dan turut memberikan
andil dalam praktek pembangunan. Penduduk Indonesia yang bhineka merupakan
suatu dinamika sosial dan menjadi salah
satu bahasan dalam perubahan sosial. Hal
ini dapat dijelaskan bahwa masyarakat sebagai pelaku dalam perubahan sosial
dimana secara langsung atau tidak langsung perubahan sosial akan berdampak pada
kelancaran pembangunan atau bahkan menghambat pembangunan di Indonesia.
B.
Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan-perubahan sosial terjadi karena rasa tidak puas terhadap norma-norma
dan lembaga-lembaga yang dianggap tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang baru, sehingga masyarakat menuntut adanya perubahan. Di Indonesia sendiri,
sudah muncul fenomena perubahan sosial masyarakatnya. Masyarakat yang tidak
puas terhadap pemerintahan akan serta merta melakukan gerakan demonstrasi yang
dianggap sebagai sarana penyaluran aspirasi masyarakat.
Menurut Soerjono Soekanto, secara umum
timbulnya perubahan sosial dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor
endogen dan eksogen.
1) Faktor-Faktor
Endogen / Internal Factor
Faktor-Faktor Endogen / Internal
Factor adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Menurut David Mc.
Clellad faktor ini didorong oleh need for
achievment (motivasi berprestasi) dari individu-individu dalam masyarakat
itu. Apabila setiap individu memiliki motivasi untuk meraih prestasi terbaik,
kelompok tersebut secara otomatis akan mengalami perubahan. Secara umum
faktor-faktor dalam yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah:
a)
Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk menentukan cepat atau lambatnya perubahan
sosial yang terjadi. Hal ini terkait dengan struktur dan budaya masyarakat yang
berjumlah banyak akan lebih komplek. Kompleksitas inilah yang mengakibatkan
cepatnya perubahan sosial yang terjadi. Sedangkan untuk perubahan sosial yang
disebabkan oleh sedikitnya jumlah penduduk terjadi karena upaya pengisisan kekosongan jumlah penduduk dan ditandai dengan
konversi lahan terbuka menjadi lahan terbangun dan perubahan sektor primer menjadi
sektor sekunder maupun sektor tersier. Hal ini menunjukkan adanya perubahan
sosial pada pola aktivitas manusia. Contohnya saja, di Pulau Jawa sudah banyak
lahan pertanian berubah menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Proses ini bisa
juga disebut sebagai proses urbanisasi dimana terjadi proses transisi dari
rural ke urban yang ditandai dengan perubahan sistem ekonomi dan sosial budaya
(khususnya pada sistem mata pencaharian yang mulanya di sektor pertanian
menjadi sektor non-pertanian).
b) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)
Penemuan-penemuan baru dapat mendorong perubahan sosial
dalam masyarakat. Penemuan-penemuan baru
dapat dibedakan menjadi discovery dan
invention. Discovery merupakan penemuan unsur-unsur yang bersifat baru. Sedangkan invention
merupakan penemuan yang bersifat menyempurnakan bentuk penemuan lama, disebut invention jika masyarakat sudah
mengakui, menerima, bahkan menerapkan penemuan tersebut.
Discovery maupun invention biasanya terjadi di bidang
teknologi. Pertemuan Asian Regional
Conference of the Global Information Infrastructure Commission (GIIC) di
Manila pada bulan Juli 2000 menghasilkan rencana untuk membangun jaringan
komunikasi, menyediakan perangkat pengakses informasi dari internet untuk
masyarakat, menyusun framework penggunaan teknologi khususnya informatika,
membangun jaringan online-pemerintah, serta mengembangkan pendidikan untuk
meningkatkan daya saing Asia. Masyarakat Indonesia memperoleh dampak dari
perkembangan teknologi. Banyak gadget yang canggih tercipta. Sudah mulai banyak
masyarakat Indonesia yang tidak mau dicap minim penguasaan teknologi, sehingga
upaya konsumtif dalam konsumsi gadget-gadget baru mulai dianggap wajar bahkan
menjadi trend tersendiri. Siapa yang mempunyai gadget yang canggih dianggap
mampu mencirikan status sosial seseorang. Hal ini sudah menunjukkan adanya
perubahan sosial yang terjadi pada pola perilaku masyarakat Indonesia. Peran
penemuan teknologi baru di dalam perubahan sosial sangat besar, karena dengan
adanya penemuan teknologi baru menyebabkan perubahan moda produksi dalam
masyarakat.
c) Konflik dalam Masyarakat
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat juga merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan sosial.
Pertentangan-pertentangan tersebut dapat berupa pertentangan
antarindividu, antara individu dengan kelompok, antarkelompok, serta konflik
antargenerasi. Konflik dalam masyarakat
dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab adanya perubahan sosial karena
dalam konflik, masyarakat menjadi mudah terpengaruh isu negatif dan
mengakibatkan cara pandang dan cara bersikap menjadi berubah. Di Indonesia,
konflik banyak terjadi di bagian Indonesia timur. Di ibukota negara sendiri
sering terjadi konflik, misalnya tawuran antar pelajar SMA yang hanya dipicu
masalah sepele dan merupakan bentuk penyimpangan tingkah laku dan menjadi ciri
dalam perubahan sosial masyarakat Indonesia yang cinta damai menjadi manusia
yang tidak cinta kedamaian.
d) Revolusi
Revolusi merupakan perubahan secara cepat yang terjadi karena adanya ketidakpuasan masyarakat
terhadap sistem pemerintahan yang ada. Perubahan
ini terjadi secara cepat khususnya pada tata penyelenggaraan lembaga
masyarakatnya. Revolusi pernah terjadi di Indonesia, yaitu penggulingan masa
orde baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto oleh para mahasiswa yang
menuntut perubahan. Pemerintahan Presiden Soeharto dianggap diktator dan mutlak
karena menjabat dalam beberapa periode. Kebebasan berbicara pada masa
pemerintahan Presiden Soeharto pun dibatasi. Penggulingan masa pemerintahan
pada masa orde baru diganti menjadi masa reformasi. Pada tahun 1998, resmi
presiden Soeharto mengundurkan diri. Proses ini bertujuan untuk menjadikan
pemerintahan lebih baik lagi. Meskipun sudah ada perubahan masa dari orde baru
ke masa reformasi tetapi tetap saja proses menuju Indonesia yang adil, makmur sejahtera
tidak berhenti begitu saja. Oleh karena itu, terdapat perubahan-perubahan yang
nyata menuju ke arah Indonesia yang lebih baik seperti amandemen Undang-Undang Dasar
RI 1945, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dan kebebasan pers dijamin dalam undang-undang.
2) Faktor-Faktor Eksogen / External
Factor
Faktor-Faktor
Eksogen / External Factor adalah faktor-faktor yang berasal dari luar
masyarakat menyebabkan terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor tersebut
antara lain:
a) Kondisi Alam yang Berubah
Kondisi
alam yang berubah atau bencana alam mengakibatkan masyarakat yang tinggal di
daerah tersebut terpaksa berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman. Perpindahan ini serta merta membawa dampak adanya
unsur baru dalam sistem masyarakat tempat baru. Sehingga perlu adanya proses
adaptasi atas lingkungan yang baru.
Indonesia merupakan salah satu negara
yang rawan terhadap bencana. Hal ini dikarenakan Indonesia dilalui jalur
patahan, rangkaian jalur gunung berapi dan dengan topografi serta morfologi
yang beragam. Bencana alam akan membawa dampak bagi kelangsungan hidup
masyarakat.
b) Peperangan
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara. Bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
Peperangan dalam hal ini berarti pertikaian antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara. Bukan konflik yang terjadi dalam masyarakat di negara yang sama. Dalam peperangan pasti ada pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pada pihak yang kalah secara otomatis akan mengalami perubahan yang signifikan seperti perubahan struktur lembaga negara maupun perubahan dinamika sosial masyarakatmya.
c)
Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Interaksi
antar masyarakat membawa pengaruh dalam pola perilaku. Dengan adanya interaksi,
maka terjadi hubungan timbal balik yaitu saling mempengaruhi. Interaksi ini
akan mengakibatkan budaya masyarakat lain tersebar dan kemungkinan diserap
dalam kebudayaan masyarakat tertentu. Penyebaran kebudayaan secara damai dapat
melalui penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain
yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung, akulturasi, maupun asimilasi. Budaya lain yang terserap pasti akan menghasilkan
perubahan.
C. Perubahan Sosial di Indonesia
Perubahan sosial di Indonesia antara
lain perubahan pola perilaku. Hal ini disebabkan karena globalisasi dan
modernisasi. Modernisasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses
pergeseran sikap dan mentalitas warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai dengan
tuntutan hidup masa kini, sedangkan
globalisasi menurut Selo Soemardjan adalah terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah yang sama. Perubahan sosial masyarakat Indonesia ditandai dengan munculnya
sifat egoisme. Perubahan corak kehidupan (dari masyarakat rural yang bersifat
kekeluargaan ke masyarakat urban yang berciri individualistik). Dengan tuntutan
pembangunan yang diarahkan ke pembangunan partisipatif, masyarakat diharapkan
mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Sehingga pola perilaku masyarakat
sekarang yang individualis bukan menjadi hambatan pada pembangunan karena
pembangunan di Indonesia diarahkan untuk hajat hidup masyarakat, sehingga
perubahan sosial yang terjadi diharapkan mampu menjadi stimulan ke arah yang
lebih baik.
Perencanaan pembangunan di Indonesia
diarahkan ke perencanaan yang partisipatif. Hal ini didasarkan pada asumsi
bahwa apabila masyarakat ikut berperan dalam pembangunan maka kecilkemungkinan
terjadinya penyimpangan kebijakan pembangunan dari pemerintah dengan
pembangunan kecil yang dibuat oleh masyarakat.
Perubahan sosial di Indonesia seperti
perubahan cara pandang, pola pikir dan tingkah laku yang notabene berawal dari
kekeluargaan berubah ke arah individualistic diharapkan bukan hambatan yang
mendasar. Perubahan sikap individual sebenarnya dapat memicu seseorang untuk
menjadi manusia yang lebih pandai dalam menyikapi tuntutan kehidupan pada masa
globalisasi dan modernisasi yang terjadi belakangan ini. Karena perubahan
sosial membentuk pola pikir yang lebih ilmiah dan rasional sehingga sumberdaya
manusianya menjadi lebih berkualitas dan membentuk tenaga ahli dan professional
dalam pembangunan. Seperti dikutip dalam Wertheim (1999:257) bahwa periode
perubahan sosial yang bergejolak dan keras yang dilewati bangsa Indonesia
mendorong kemajuan sosial, meskipun ada tekanan politik dan ekonomi. Tidak ada
kekuatan di bumi ini yang dapat menolak kecenderungan perkembangan sosial.
Kemanjuan ilmu, teknologi dan
perkembangan zaman yang tidak dapat ditolak seharusnya menjadi dasar dalam
pembangunan. Informasi yang beredar tentang pembangunan yang berhasil di negara
lain mampu dijadikan sebagai tolok ukur dalam pembangunan di Indonesia. Media
sosial di Indonesia, yang dinilai sangat dinamis dan bakal terus berkembang
sehingga menjadi salah satu penggerak perubahan sosial di Indonesia. Pemerintah
pun sudah mulai berupaya untuk menuju pembangunan Indonesia yang maksimal.
Terbukti dari upaya reshuffle kabinet Indonesia
Bersatu jilid II yang dikukuhkan tanggal 19 Oktober 2011 dimaksudkan pemerintah
untuk mencapai negara Indonesia yang lebih baik. Memang tidak dapat dipungkiri,
perubahan pasti akan banyak yang kurang mendukung, tetapi perlu dikaji kembali
bahwa perubahan tidak akan bisa dipungkiri karena dengan perubahan akan
diketahui adanya perbedaan mendasar sehingga upaya pembangunan untuk mencapai
tujuan nasional yang tercantum dalam Preambule UUD 1945. Mari kita telaah bahwa
perubahan sosial seharusnya bukan menjadi hambatan dalam pembangunan, tetapi
sebagai katalisator dalam mewujudkan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Penutup
A. Kesimpulan
Perubahan sosial di Indonesia ditandai
dengan adanya perubahan pola perilaku masyarakatnya, perubahan sosial tidak
dapat dihindari karena merupakan suatu proses yang sudah ada sejak lama. Pada
kenyataannya, perubahan sosial tidak hanya membawa dampak negatif tetapi juga
membawa dampak positif. Perubahan sosial dapat dianalogikan sebagai proses
adaptasi terhadap dinamika sosial yang ada di lingkungan karena proses adaptasi
merupakan proses penyesuaian diri ke arah yang lebih baik. Selama arah
perubahan sosial belum menunjukkan proses yang lebih baik maka perubahan akan
selalu mencari jalan dan celah untuk menuju ke arah yang lebih baik.
Dinamika perubahan sosial di Indonesia
tidak dapat dihindarkan dalam proses pembangunan. Pembangunan dimaksudkan untuk
Indonesia yang lebih baik berkaitan dengan perubahan sosial. Perubahan sosial
terjadi pada masyarakat yang merupakan agen dalam pembangunan membawa pengaruh
bagi kelancaran pembangunan karena pembangunan Indonesia yang mengarah ke
pembangunan partisipatif.
B. Saran
Adanya perubahan sosial sebagai proses
dalam pembangunan di Indonesia, diharapkan semua kalangan baik masyarakat
maupun pemerintah menjalin kerjasama agar proses pelaksanaan pembangunan dapat
tewujud dan tujuan nasional dapat tercapai. Pada dasarnya, pembangunan
diarahkan ke kondisi better dan untuk
hajat hidup masyarakat banyak. Oleh karena itu, setiap partisis masyarakat
tidak boleh mempunyai sikap yang kontra terhadap pembangunan. Proses perubahan
sosial melalui modernisasi dan globalisasi sebaiknya diambil dampak positifnya
karena dampak positif seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan tentunya mendukung pembangunan di Indonesia.
Daftar Pustaka
Becca, Bernadetta. 2011.
“Perubahan Sosial” dalam http://www.kompasiana.com/ diakses tanggal 25 Oktober 2011
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Ramli. 2011. “Indonesia
dalam Perubahan Sosial” dalam Waspada
Online. Sabtu, 19 Februari 2011 diakses tanggal 25 Oktober 2011
Wertheim, W.F. 1999. Masyarakat Indonesia dalam Transisi, Kajian
Perubahan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yanuar, Nugroho.2000.
“Globalisasi, Teknologi Informasi dan Perubahan Sosial” dalam Jurnal Wacana
Elsppat. http://www.elsppat.or.id/ diakses tanggal 25 Oktober
2011
http://www.scribd.com/.. Perubahan Sosial Budaya
dalam Masyarakat.
Terima Kasih banyak ya cantik buat Makalahnya ...
ReplyDeleteSekarang tugas remed 200lembar gw selesai deh...
Alhamdulillah...
NGENTOT LU ANJING JILAT KONTOL GUAA LU ANJING
Deletelu ngentot, gw gak peduli kalo lu berjasa udh ngepost artikel ini. anjeng,bodoh,idiot,dungu!fucck
ReplyDeleteKlo mau ngomong dipikir2 dlu anjing,,,lu gk ngargain usaha org lain untuk berbagi materi....lu gua tanya lu berbagi apa untuk org2? Berbagi2 kata2 kasar? Dasar orang tak berfaedah luh untuk orang banyak...
DeleteArtikel yang bermanfaat untuk para pencari materi
ReplyDelete