Saturday, May 26, 2012

Globalisasi? Hasil Akhir atau Sebuah Proses?


“Globalisasi oh globalisasi...” Wacana globalisasi memang sudah mendunia. Gobalisasi dianggap sebagai pembaruan dalam segala hal. Pada zaman sekarang, globalisasi bukan merupakan hal yang baru dan juga bukan hal yang harus dihindari. Hal ini dikarenakan hampir segala aspek mengalami proses yang disebut globalisasi.
Perlu digarisbawahi globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses, proses menuju hal yang lebih kontemporer, menuju hal yang dianggap lebih modern dan tidak ketinggalan zaman. Globalisasi juga dianggap sebagai tantangan dalam pengembangan suatu hal karena pada dasarnya globalisasi bertujuan untuk mencapai hal yang lebih baik.
Globalisasi bukan hal yang baru. Dalam upaya pembaruan di segala bidang, globalisasi sangat penting. Globalisasi memang tidak dapat dihindari. Globalisasi di bidang teknologi contohnya, gadget-gadget yang baru bermunculan dan dengan teknologi yang lebih baru. Pengaruh globalisasi di kehidupan mengakibatkan munculnya opini yaitu “yang tidak mengikuti globalisasi disebut ketinggalan jaman.
Mengapa harus ada globalisasi? Karena globalisasi sangatlah penting. Dalam upaya pembangunan, globalisasi dilakukan di segala bidang. Misalnya saja pada aspek transportasi. Pada awal perkembangan transportasi, hewan  yang digunakan untuk mengangkut barang dan mobilisasi manusia bagi pergerakan di jalur darat. Untuk jalur laut menggunakan rakit yang merupakan gabungan dari beberapa bambu yang diikat atau kayu yang dilubangi sehingga dapat dinaiki. Transportasi berkembang saat adanya penemuan mesin uap. Kendaraan yang bertenaga mesin uap merupakan kendaraan awal pada zaman revolusi industri tahun 1770 di Inggris. Sekarang, dapat dilihat di jalan-jalan besar, mobil dan motor yang berlalu lalang. Jika di jalur air dapat dilihat kapal bermesin yang mampu mengangkut berton-ton barang yaitu kapal cargo, kapal yang mengangkut minyak atau sejenis liquid yang disebut kapal tanker maupun kapar mewah untuk perjalanan wisata seperti kapal pesiar. Hal ini merupakan wujud globalisasi yang nyata di bidang transportasi dan untuk hajat hidup yang lebih baik. Dengan adanya sistem transportasi kendaraan bermotor untuk mobilitas barang dan manusia memang sangat membantu. Seperti disebutkan oleh Adisasmita (2011), transportasi mempunyai time utility atau manfaat waktu. Dengan memanfaatkan transportasi, waktu dapat lebih efisien karena mobilitas barang atau manusia menjadi lebih praktis dan tidak membuang banyak waktu. Sehingga waktu yang ada dapat dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas lain selain mobilitas. Terlebih jika didukung oleh prasarana transportasi seperti jalan yang kondisinya baik dan mendukung, serta sesuai dengan kapasitas kendaraan yang berlalu lalang di atasnya (pada transportasi darat).
Melihat globalisasi dari segi transportasi seperti melihat belalai pada gajah. Mengapa dikatakan demikian? Gajah dapat diketahui cirinya melalui belalainya. Sama halnya dengan transportasi. Transportasi menjadi ciri bahwa suatu kota berkembang. Hal ini mengakibatkan transportasi sangatlah vital bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya transportasi, kemudahan mobilisasi dan aksesibilitas tidak menjadi mudah, semudah membalik telapak tangan. Seperti yang dialami daerah terisolasi, pelayanan aktivitas tidak akan dirasakan karena belum terjangkau pelanyanan transportasi. Hal ini mengakibatkan daerah tersebut menjadi tidak dapat berinteraksi dan berkembang seperti daerah sekitarnya yang tidak mengalami keterisolasian. Perlu diketahui bahwa daerah terisolasi bukanlah daerah yang jauh dari kemudahan sarana dan prasarana. Namun, daerah terisolasi adalah daerah yang belum terjangkau pelayanan transportasi meskipun dekat dengan pusat pelayanan (Adisasmita, 2011). Hal inilah yang mengakibatkan pentingnya globalisasi dalam mendorong perkembangan suatu daerah.
Perkembangan sistem transportasi mengakibatkan perkembangan wilayah sekitarnya. Wilayah menjadi berkembang karena adanya kemudahan aksesibilitas. Kondisi jalan yang layak melalui perencanaan transportasi tentunya menjadi dampak bagi perkembangan wilayah. Keterkaitan antar wilayah dapat dihubungkan melalui transportasi. Seperti hubungan antara city core dengan pheriphery. Intinya, dengan adanya sistem transportasi yang baik dan terkelola maka kemudahan aksesibilitas, distribusi sumberdaya seperti sumberdaya alam yang merupakan potensi lokal suatu daerah serta sumberdaya manusia untuk pembangunan. Selain itu, dengan adanya globalisasi transportasi maka pemerataan pendapatan dapat tercapai sehingga mengakibatkan stabilitas ekonomi. Pada akhirnya, kesejahteraan penduduk dapat dirasakan oleh semua pihak karena ekonomi yang seimbang, adil dan merata. Hal ini sesuai dengan tujuan nasional yang tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yaitu memajukan kesejahteraan umum.
Penggalian globalisasi dari sektor transportasi masih sangat luas. Dalam artian, berbicara masalah globalisasi transportasi tidak akan habis begitu saja. Musalnya saja, dalam perkembangan moda transportasi. Awalnya transportasi yang berkembangn adalah transportasi darat dan laut. Kemudian berkembang pula transportasi udara. Moda transportasi menjadi banyak dan mengakibatkan banyak pilihan akan moda transportasi (moda choise).
Sekali lagi, pertanyaan yang mendasar. Mengapa perlu globalisasi? Globalisasi dalam sektor transportasi dikarenakan banyak benefit yang dapat diperoleh dari adanya globalisasi transportasi. Benefit dari transportasi itu sendiri adalah sebagai supporting facility dan promoting facility (M.N. Nasution, 1996). Transportasi sebagai supporting facility dikarenakan dengan adanya transportasi maka sektor lain dapat berkembang, mengingat transportasi merupakan leading sector bagi perkembangan sektor-sektor lain. Sektor lain seperti pariwisata, perdagangan, pendidikan, perumahan, pemerintahan dan lainnya akan berkembang dan maju bila didukung dari sektor transportasi. Hal inilah yang menyebabkan transportasi menjadi vital dan tidak dapat dipisahkan. Selain itu, transportasi juga menghubungkan penggunaan lahan yang satu dengan penggunaan lahan lainnya. Aktivitas yang ada menjadi tersupport dan berkembang. Transportasi juga disebut sebagai promoting facility apabila fungsi ini dirasakan oleh daerah-daerah yang terisolasi, terbelakang, dan daerah perbatasan. Pengembangan sektor transportasi tentunya akan mengakibatkan perkembangan daerah-daerah tersebut. Dengan kata lain, transportasi dapat menjadi pendorong pembangunan, pembuka keterisolasian dan keterbelakangan.
Namun, apabila perencanaan transportasi tidak sesuai dengan harapan maka masalah baru akan muncul. Seperti kemacetan karena kapasitas jalan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah kedaraan pribadi yang jumlahnya lebih sedikit dibandingkan public transport. Akhirnya dilakukan upaya globalisasi melalui konsep sistem tranportasi metropolitan seperti pelayanan moda transportasi busway, subway, mass rapid transit (MRT), dan monorail. Hal ini sebagai bagian dari upaya meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi dan pengoptimalan public transport.
Public transport sudah diterapkan di negara maju karena kebijakan dari negara maju yang mendukung perkembangan transportasi umum. Salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Singapore sudah mengoptimalkan penggunaan public transport.
Transportasi memang setua peradaban manusia. Majunya peradaban mengakibatkan majunya transportasi. Globalisasi transportasi dapat terlihat dari kecenderungan dalam kecepatan dan kapasitas muatan. Dahulu, pergerakan paling cepat bila menggunakan kuda sebagai moda transportasi, sekarang dapat dipilih pesawat terbang dang dapat melintasi benua dalam waktu relatif singkat. Dahulu, kapasitas muatan barang tergantung pada kemampuan manusia maupun hewan yang merupakan moda transportasi darat. Sekarang? Tidak perlu ditanyakan lagi, saat ini kapasitas muatan dapat berton-ton dan dapat mengangkut ratusan orang.
Siapa yang akan mengatakan bahwa globalisasi itu buruk? Padahal banyak keuntungan yang diperoleh dari globalisasi. Apabila globalisasi itu buruk, dapatkah kita menghindari globalisasi dan dampaknya? Padahal baju yang kita pakai pun adalah salah satu contoh kecil dari globalisasi. Kalimat mudahnya, “kalau mau ga ikut globalisasi, ga usah pake baju yang dijahit dong! Pake aja penutup dari kulit kayu atau dari kulit hewan. Ga usah dijahit pula.” Atau bisa juga dikatakan demikian, “ngapain kamu pake sepatu? Itu kan salah satu hasil globalisasi. Katanya ga setuju globalisasi? Ya udah ga usah pake alas kaki.”
Globalisasi dapat disebut sebagai demand karena globalisai merupakan tuntutan. Tuntutan agar kehidupan menjadi lebih baik dan terarah. Kemudahan untuk beraktivitas dapat dirasakan mengingat manusia mempunyai sifat ingin menjadikan suatu hal menjadi lebih baik dan lebih mudah. Penguasaan teknologi mendorong berkembangnya banyak hal. Selain dari transportasi, globalisasi dalam pembangunan dapat terlihat dari segi ekonomi. Perekonomian yang dianggap cocok untuk kehidupan saat ini adalah ekonomi yang bersifat terbuka. Investasi besar-besaran ditanamkan untuk meningkatkan modal ekonomi. Suatu negara (dalam skala nasional) dapat dikatakan berkembang apabila dapat dijadikan sebagai lahan investasi. Penanaman investasi ini tentunya berakibat pada berkembangnya suatu daerah dan menjadi katalisator untuk perkembangan daerah-daerah sekitarnya. Tentunya menjadi ladang bagi para pencari keuntungan. Para pencari keuntungan ini bukan pencari keuntungan dalam makna konotasi negatif seperti oknum politik yang menginginkan keuntungan melalui para investor. Bukan! Akan tetapi, pencari keuntungan disini adalah orang-orang yang mampu membaca situasi sehingga berlomba-lomba untuk membuka usaha di sekitar ladang investasi. Hal inilah yang mengakibatkan berkembangnya aktivitas baru yang mengakibatkan suatu daerah menjadi hidup aktivitasnya. Pada akhirnya mampu menjadi pusat aktivitas dan aglomerasi segala macam aktivitas.
Sekali lagi globalisasi, ya globalisasi. Globalisasi yang disamakan dengan modernisasi. Segala hal dapat terkena globalisasi. Tidak dapat dipungkiri dan tidak dapat dihindari. Globalisasi sebagai wajah baru bagi dunia dan tren masa kini.
Suatu proses memang ada sisi baik dan buruknya. Tergantung dari sudut pandang mana yang dipakai untuk menginterpretasikan globalisasi. Bagi sebagian besar orang, globalisasi dianggap sangat penting karena dengan adanya globalisasi, kehidupan menjadi lebih baik. Namun, ada juga yang menganggap globalisasi itu dianggap baik oleh kalangan orang borjuis dan bukan oleh orang jelata. Segelintir orang yang menganggap seperti ini karena globalisasi dapat dirasakan oleh orang yang berduit karena dengan menggunakan uang, mereka dapat merasakan dampak globalisasi secara nyata (seperti globalisasi teknologi melalui gadget mahal). Berbeda dengan orang yang tidak mampu, jangankan merasakan kecanggihan teknologi, untuk makan pun harus susah payah mengais rezeki. Oleh Aristoteles (384-322 SM), segala sesuatu dapat dilihat dari 3 sudut pandang, yaitu uraian material (material description), hubungan formal (formal relation), dan sasaran akhir (final objective). Mari bersama melihat globalisasi dalam tiga sudut pandang tersebut. Secara material, globalisasi merupakan upaya untuk pembaharuan, pembaharuan di segala aspek kehidupan. Dalam hubungan formal, globalisasi dapat pula menyentih aspek pemerintahan. Buktinya di Indonesia, sistem politik mengalami perubahan dan melihat globalisasi sebagai sasaran akhir maka globalisasi bertujuan untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik.
 Globalisasi merupakan sebuah proses bukan hasil akhir yang mutlak. Selama itu disebut proses maka akan selalu berjalan. Globalisasi tidak akan berhenti karena memang selalu ada upaya pembaharuan untuk kehidupan yang lebih baik. Dampak buruk globalisasi itu sebenarnya karena manusianya. Kita sendirilah yang seharusnya bercermin, sejauh mana kita berlaku tidak adil dan selalu mengumpat proses? Manusialah yang seharusnya mengendalikan. Contoh mudahnya seperti ini, banyak anak di bawah umur mengakses situs yang tidak pantas, lalu kita menyalahkan globalisasi? Tidak, salahkan manusianya, kenapa ada oknum yang membuat situs tersebut sehingga anak di bawah umur dapat mengaksesnya? Contoh lainnya, lapisan ozon sekarang rusak, lalu globalisasi disalahkan karena lapisan ozon sebagai dampak negatif yang muncul. Mengapa menyalahkan lapisan ozon? Manusia yang tidak bisa mengendalikan penggunaan BPO (Bahan Perusak Ozon) melalui penggunaan Air Conditioner (AC) sehingga banyak gas chloroflourocarbon (CFC) terlepas ke udara sehingga bereaksi dengan Ozon (O3) dan mengakibatkan terurainya ozon menjadi atom atom oksigen. Ini karena ulah kita, manusia. Lalu perubahan iklim (climate change) yang menjadi dampak dari penggunaan kendaraan bermotor yang berlebih dan keluaran asap pabrik yang menghasilkan gas carbonmonoxide (CO). Gas CO yang merupakan salah satu BPO terlepas ke udara akan terperangkap dalam lapisan ozon sehingga menjadikan efek rumah kaca (greenhouse effect).  Disebut efek rumah kaca karena panas matahari yang masuk ke dalam lapisan bumi terperangkap sehingga suhu bumi meningkat. Meningkatnya suhu bumi meberikan dampak pada naiknya tinggi permukaan laut karena es di kutub utara mencair (hal ini dijelaskan pada hukum anomali air). Ya, hal ini kembali lagi kepada kita manusia, kita sebagai makhluk berakal lah yang mampu mengubah dan mengendalikan sesuai kemampuan manusia. Salah satu cara untuk mengurangi produksi gas CO adalah dengan mengoptimalkan pengunaan public transport selain Selain produksi gas CO berkurang, public transport juga dapat meminimalkan penggunaan energi yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Perlu diingat bahwa bahan bakar kendaraan bermotor merupakan bahan bakar fosil, bahan bakar ini tercipta karena fosil jutaan tahun lalu sehingga tidak renewable. Kemudian walking dan bicycling dapat dioptimalkan kembali dan dapat menjadi pilihan untuk mobile apabila jarak yang ditempuh relatif dekat. Kemudian meminimalkan penggunaan AC (sebenarnya sekarang AC lebih banyak menggunakan gas derivate Halon yang lebih ramah lingkungan) melalui desain rumah dan perumahan yang mengoptimalkan banyak ventilasi. Selain itu, untuk mengurangi jumlah gas CO dan CFC di udara melalui penanaman pohon dan yang merupakan pohon pereduksi gas berbahaya serta mengoptimalkan green infrastructure seperti green space, open space dan banyak menyediakan lokasi resapan air.
Oleh karena itu, globalisasi bukan untuk dihindari tetapi tetap berjalan asal kita sebagai manusia yang bisa mengendalikan harus selalu mengingat konsep sustainable development demi kehidupan yang lebih baik. Dalam beraktivitas harus mempertimbangkan untung dan rugi terkait dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Secara ekonomi, globalisasi mampu meningkatkan perekonomian, secara sosial, dengan perekonomian yang baik maka akan tercipta kesejahteraan, dan dari segi lingkungan, kita harus sadar bahwa keseimbangan lingkungan perlu tetap dijaga. Setiap generasi yang ada di muka bumi ini harus mengingat bahwa esok akan ada generasi selanjutnya yang perlu merasakan indahnya dunia. Diharapkan melalui globalisasi yang benar, ketiga unsur dalam sustainable development dapat berjalan secara seimbang.

No comments:

Post a Comment